BANDUNG – UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel, dibawah naungan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan penutupan rehabilitasi sosial Difabel angkatan 1 Tahun 2025.
Sebanyak 34 peserta Difabel telah melaksanakan rehabilitasi sosial selama 5 bulan, yang dihadiri Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Noneng Komarasari, Sekretaris dan Kepala Bidang, Kepala UPTD dilingkup Dinsos Jabar, Dinsos Kabupaten/Kota.
Sementara itu pihak yang telah berkolaborasi dengan UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel, yakni PT Chitose Internasional, Mds Factory Solution, Sokoguru Universitas Telkom, Unpas, Ilmu Fonfation serta mitra kerja lainnya.
Program Rehabilitasi ini diikuti seluruh penyandang Disabilitas dengan berbagai bimbingan seperti bimbingan sosial, rohani, keterampilan, mental, fisik dan spiritual.
“Bimbingan ini diikuti dengan jadwal yang telah disusun guna kebutuhan dari penyandang Disabilitas,” kata Kepala UPTD Pusyansos Griya Harapan Difabel Andina Rahayu.
Dijelaskannya, bimbingan meliputi keterampilan olah pangan, tata rias dan salon, pijat repleksi dan shiatsu,
pelayanan jasa, handycraft, menjahit dan batik. Adapun penunjang lainnya yakni barista, digital marketing, pengembangan kepribadian, desain grafis dan administrasi perkantoran.
Kegiatan ini didukung penuh Kepala Dinas Sosial Jawa Barat. Sementara
peserta yang mengikuti rehabilitasi sosial di Pusyansos Griya Harapan Difabel berasal dari 14 Kabupaten /Kota se-Provinsi Jawa Barat.
Usai mengikuti program rehabilitasi sosial, peserta dibekali stimulan berupa peralatan usaha ekonomi produktif (tookit) dan alat bantu kesehatan. Bahkan kegiatan dirangkaikan dengan upacara adat lengser, kemudian penampilan peserta berupa tari, angklung, vokal, vashion show.
Selanjutnya prosesi wisuda peserta dan peninjauan Kampung Kreatif Batik Difabel oleh Kepala Dinas Sosial Jawa Barat. Kepala UPTD Pusyansos Griya Harapan Difabel, Andina Rahayu berharap, peserta bisa berkarya dan memanfaatkan alat kerja yang sudah diperoleh guna meningkatkan keberfungsian sosial serta keterampilan di tempat masing masing.
“Langkah keseriusan kami untuk mendukung teman Difabel dengan peningkatan iklim dan lingkungan yang ramah Difabel. Harapan kami dapat memberdayakan para teman Difabel untuk penguatan peran dalam kehidupan bermasyarakat”, kata Andina.
Pihaknyapun menyampaikan pesan dari Ka Dinsos Jabar bagi peserta Difabel agar menjadi lulusan yang memberikan infirasi pada masyarakat sehingga memberikan peluang luas dalam kemandirian.
“Penutupan ini bukanlah akhir dari sebuah program, melainkan awal dari langkah yang lebih besar menuju inklusi sosial menyeluruh di Provinsi Jawa Barat”, tandasnya.***
Leave a Reply