Me Time Bandung

Informasi Wisata, Ekonomi, Politik Bandung Raya

Kepala UPTD Griya Harapan Difabel, Andina Rahayu: “Kampung Kreatif Batik Difabel Diharapkan Banyak Dikunjungi Wisatawan”

Bandung – Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel (PPSGHD) merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di bawah Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan Pergub Nomor 176 Tahun 2021, UPTD ini memiliki tugas utama memberikan pelayanan rehabilitasi sosial kepada penyandang disabilitas mental, sensorik, rungu wicara, dan fisik.

Kepala UPTD PPSGHD, Andina Rahayu, SH, MM menjelaskan bahwa unit ini menyelenggarakan kegiatan teknis operasional dan penunjang di bidang rehabilitasi sosial. Pelayanan yang diberikan mencakup proses penerimaan, penyaluran, serta rehabilitasi sosial bagi para penyandang disabilitas.

“Selain itu, kami juga memberikan pelayanan kemandirian bagi penyandang disabilitas yang dinilai mampu menjalani fungsi sosial secara mandiri. Program ini berlangsung selama 6 bulan,” ujar Andina.

Adapun untuk penyandang disabilitas yang mengalami keterlantaran atau belum bisa menjalankan fungsi sosial dengan baik, UPTD memberikan pelayanan pengasuhan tanpa batas waktu tertentu. Layanan ini ditujukan bagi mereka yang berusia 10 hingga 17 tahun.

Tak hanya rehabilitasi, PPSGHD juga membekali para penyandang disabilitas dengan berbagai keterampilan. Beberapa keterampilan inti yang diajarkan antara lain: olah pangan, menjahit, pijat dan shiatsu, tata rias dan barbershop, hingga kerajinan tangan dan pelayanan jasa.

“Untuk keterampilan penunjang, kami sediakan pelatihan melukis, membatik, dan menjadi barista kopi,” kata Andina.

UPTD PPSGHD yang berlokasi di Jalan Jend. H. Amir Machmud, Cimahi ini juga memiliki daya tarik tersendiri, yaitu Kampung Kreatif Batik Difabel. Di tempat ini, para penyandang disabilitas menuangkan kreativitasnya melalui beragam motif batik yang sarat makna.

“Ada motif Wijaya Kesumah, motif Candi Cangkuang, lukisan batik bertema Kota Cimahi, dan masih banyak lagi. Kami berharap tempat ini bisa menarik minat wisatawan,” ungkap Andina.

Data menyebutkan bahwa 9,84 persen penduduk Indonesia adalah penyandang disabilitas. Di Jawa Barat, penyandang disabilitas tersebar di 27 kabupaten/kota, dengan Kabupaten Bandung dan Sumedang sebagai daerah yang paling aktif mengirimkan peserta ke PPSGHD.

Andina berharap, keterampilan yang diperoleh para difabel bisa meningkatkan taraf ekonomi, menumbuhkan kemandirian, dan menambah kepercayaan diri mereka dalam berinteraksi sosial.

“Kami juga berharap agar kabupaten/kota lain di Jawa Barat lebih aktif mengirimkan warganya yang difabel agar mereka bisa mendapatkan manfaat dari program-program yang ada di PPSGHD,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *